Jumat, 30 September 2011

Baru

Hari ini baru nulis lagi di blog setelah sekian lama,
kelamaan mikir mau dibawa kemana blog ini...
mau untuk bisnis gak serius, mau untuk pribadi banyak pertimbangan..
mau untuk pendidikan/wawasan..yg punya blog wawasannya gak banyak..
ya udah deh curhat aja.. karena terinspirasi sama http://duamafa-mafa.blogspot.com...

Minggu, 21 Maret 2010

KAYA BEdGhhhhhhh

Menjadi kaya raya adalah impian semua orang. Sifat Allah Ar-Rozzaq (Maha Memberi Rizqi), Al-Ghoniy (Maha Kaya) dan Al-Mughniy (Maha Pemberi Kekayaan) yang ditanamkan kepada manusia menjadikan manusia ingin menguasai kekayaan. Namun cara manusia mencapainya memiliki spektrum yang amat panjang. Mulai cara yang halal sampai yang menjurus kepada kesyirikan.
Pada zaman keemasan Islam (khoirul qurun), para sahabat Rasulullah SAW menguasai kekayaan dengan motivasi terbaik mereka, mengabdi kepada Allah. Dan tentu saja, rizqi yang mereka terima, hanya yang halal saja. Ciri mereka ada pada keteguhan dan kerja keras dalam berproduksi, namun sangat hemat dalam konsumsi. Inilah zuhud yang benar. Bukan dengan ber-miskin ria lalu melegitimasi kemalasannya dengan baju zuhud.
Dalam sejarah tercatat, Umar bin Khattab RA ketika wafat meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harga ladangnya sebesar Rp 160 juta (perkiraan konversi ke dalam rupiah). Itu berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun. Setiap tahun, rata-rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp 40 juta.

"Berarti Umar ra mendapatkan passive income sebanyak Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan!".

Kamis, 21 Januari 2010

Gimana Cara Menghubunginya............?






 Daftar Orang Terkaya Indonesia versi Globe Asia


Jakarta - Majalah Globe Asia kembali merilis daftar 150 orang terkaya di Indonesia tahun 2009. Tahun 2009 tampaknya menjadi tahun yang suram bagi orang-orang terkaya itu.

Nilai kekayaan mereka turun jauh dibandingkan beberapa tahun kedepan. Namun majalah Globe Asia melihat tahun 2010 akan menjadi tahun yang lebih cemerlang bagi mereka.

Dalam daftar versi majalah Globe Asia yang dikutip detikFinance, Selasa (26/5/2009) ini, tidak banyak nama yang berubah dalam 10 besar.

Namun yang bisa dicatat adalah nama Sandiaga Uno yang bisa jadi menjadi orang termuda yang masuk dalam daftar tersebut. Sandiaga Uno yang baru berusia 40 tahun berada di posisi ke 58 dengan nilai kekayaan US$ 220 juta. 

Sementara Aburizal Bakrie mencatat penurunan nilai kekayaan yang sangat drastis. Jika di tahun 2008 pundi-pundi kekayaan Menko Kesra ini mencapai US$ 9,2 miliar, maka nilai kekayaannya di tahun 2009 turun drastis menjadi hanya US$ 1,85 miliar atau merosot hampir 80%.

Angka yang dirilis oleh Globe Asia ini tentu saja berbeda dengan yang dirilis oleh majalah Forbes. Dalam daftar orang terkaya di dunia yang dirilis Forbes beberapa waktu lalu, setidaknya ada 5 wakil Indonesia dalam daftar tersebut. Mereka adalah:
  • Peringkat 430: Michael Hartono (69), kekayaan US$ 1,7 miliar
  • Peringkat 430: R Budi Hartono (68), kekayaan US$ 1,7 miliar.
  • Peringkat 450: Sukanto Tanoto (59), kekayaan US$ 1,6 miliar
  • Peringkat 522: Martua Sitorus( 49), kekayaan US$ 1,4 miliar
  • Peringkat 701: Peter Sondakh (57), kekayaan US$ 1 miliar.
Peter Sondakh dalam daftar Globe Asia hanya berada di posisi ke-11 dengan nilai kekayaan US$ 845 juta, turun dibandingkan tahun 2008 yang mencapai US$ 1 miliar.
Sementara 10 besar daftar orang terkaya Indonesia versi majalah Globe Asia:
Nama
Kelompok Usaha
Tahun 2009
Tahun 2008
Budi Hartono
Djarum
US$ 4,1 Miliar
US$ 6,8 miliar
Eka Tjipta Widjaja
Sinar Mas
US$ 3,2 miliar
US$ 3,8 miliar
Sudono Salim
Salim Group
US$ 2,68 miliar
US$ 3,04 miliar
Putera Sampoerna
Sampoerna Capital
US$ 2,2 miliar
US$ 2,42 miliar
Aburizal Bakrie
Bakrie Group
US$ 1,85 miliar
US 9,2 miliar
Martua Sitorus
Wilmar International Holding
US$ 1,3 miliar
US$ 1,1 miliar
Sukanto Tanoto
Raja Garuda Mas
US$ 1,15 miliar
US$ 1,43 miliar
Eddy William Katuari
Wings Group
US$ 1,1 miliar
US$ 1,21 miliar
Murdaya Poo dan Siti Hartati
Berca Group
US$ 993 juta
US$ 1,1 miliar
Hashim Djojohadikusumo
Tirtamas Group
US$ 850 juta
US$ 1,05 miliar